Amsterdam – Makin banyak turis yang datang ke Amsterdam, maka tak sedikit pula sisi negatif yang bermunculan. Amsterdam tidak lagi nyaman.
Baru-baru ini, dilansir detikcom dari berbagai sumber, Kamis (6/6/2019) pemerintah Belanda serius memerangi ‘overtourism’. Itu merupakan fenomena di mana sudah terlalu banyak turis yang datang, sehingga kenyamanan kotanya mulai ternoda.
Datanya adalah, 18 juta turis datang ke Amsterdam selama 2018. Diperkirakan angkanya terus naik hingga 42 juta turis di tahun 2030, atau artinya angka itu 50 kali lebih banyak dibanding penduduk Amsterdamnya.
Pemerintah Belanda mulai berhenti mempromosikan Amsterdam sebagai destinasi wisata tujuan. Turis yang datang ke Belanda, bakal diarahkan ke destinasi atau kota-kota lainnya.
Dampak Buruk Pariwisata Pada Amsterdam
Ada catatan menarik dari South China Morning Post dan BBC. Pariwisata dinilai memiliki dua mata sisi, yakni sisi baik dan sisi buruk.
Sisi baiknya adalah pariwisata mendatangkan banyak devisa dan membuka lapangan kerja. Sisi buruknya adalah ada ‘pertikaian’ antara turis-turis yang nakal dan penduduk aslinya, seperti di Amsterdam contohnya.
Tahukah kamu, banyak turis nakal yang pipis sembarangan di kanal-kanal Amsterdam. Bahkan, tak sedikit pula turis saling adu jotos karena mabuk-mabukan di jalan.
Tak sampai di situ, penduduk Amsterdam yang sehari-hari naik sepeda juga mulai resah oleh turis. Para turis dinilai memenuhi jalur sepeda, yang membuat orang-orang Amsterdam jadi terhambat dan harus meliak-liuk membelah kerumunannya.
Ternyata oleh sebab itu pula, pesepeda Amsterdam terkenal agresif kepada turis. Mereka tidak mau mengalah di jalan.
Otoritas pemerintah Kota Amsterdam juga kesulitan mengawasi kafe-kafe di Amsterdam yang menjual ganja. Bukan rahasia lagi, menghisap ganja memang dilegalkan di Amsterdam. Tetapi lama kelamaan, banyak kafe yang nakal dan tidak mendaftarkan diri kepada pemerintah kota. Menjual ganja demi bisa menarik turis datang.
Pemerintah Belanda sendiri sudah menerapkan beberapa denda bagi turis nakal di Amsterdam. Bagi yang pipis sembarangan di kanal, kena denda sebesar 140 Euro atau sekitar Rp 2,3 juta. Sedangkan bagi turis yang mabuk-mabukan di ruang publik, dikenai denda sebesar 95 Euro atau setara Rp 1,5 juta.
Selain Amsterdam, Kota Venesia di Italia juga mengalami ‘overtourism’ yang menimbulkan banyak turis nakal. Salah satu cara yang dinilai efektif adalah dengan memberikan denda besar untuk efek jera.