DetikCom – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengumumkan dua nama yang dijagokan untuk mengisi jabatan Wagub DKI Jakarta. Meski sudah muncul nama dari PKS, tetap saja muncul polemik terkait posisi cawagub DKI Jakarta.
“Bahwa dua nama yang akan disampaikan ke Gubernur (Anies Baswedan) nanti insyaallah adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu,” kata Ketua Umum DPW PKS Syakir Purnomo dalam keterangannya, Senin (11/2/2019).
Sebelumnya, PKS mengantongi tiga nama. Menurut Syakir, penentuan dua nama ini telah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan.
“Jadi tidak ada faktor like and dislike, tapi memang tiga orang yang baik ini sudah dilakukan pengujian melalui fit and proper test, FGD, dan terakhir dilakukan pendalaman pada malam Sabtu (9/2) kemarin. Sehingga insyaallah sudah mewakili harapan dari posisi cawagub yang akan diisi,” kata Syakir.
Rupanya pengumuman ini menuai protes dari Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DKI Jakarta M Taufik. Bagi Taufik, ada prosedur yang salah dari pengumuman oleh PKS.
“Kan rekomendasi fit and proper test itu diserahkan kepada pimpinan partai (pengusung), pimpinan partai yang nantinya akan menentukan siapanya. Nah, baru setelah ada kesepakatan antara pimpinan partai, baru mengajukan, mengusulkan (ke Gubernur). Begitu mekanisme yang benar sesuai aturan. Saya baru terima (rekomendasi tim panelis) hari ini,” kata Taufik saat dimintai konfirmasi detikcom.
Taufik mengaku tak mempermasalahkan nama-nama yang diusulkan. Dia mempermasalahkan mekanisme pengumuman yang dilakukan PKS.
“Kalau saya, mau Agung, mau Syaikhu, mekanismenya dilalui, bukan cuap-cuap ke media. Rapat pimpinan partai dulu, dong. Kan harusnya rapat pimpinan partai dulu nih, Gerindra dan PKS. Memang mau pilih semau-mau. Pertemuan dong PKS dan Gerindra, baru dibuat surat usulan dua nama sesuai UU, ditandatangani pimpinan partai pengusung. Itu mekanisme yang sesuai aturan,” tandas Taufik.
Buntut dari protes, Taufik langsung menelepon pimpinan PKS DKI. Dia langsung meminta untuk bertemu.
“Tadi saya menyaksikan sendiri Pak Taufik yang ambil inisiatif telepon PKS, ‘besok kita ketemuan, deh’. Pak Taufik yang minta ketemuan, segera diselesaikan,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif kepada wartawan sambil mengulas pernyataan Taufik.
Syarif senada dengan Taufik. Dia menilai sikap PKS tidak etis karena sudah mengumumkan ke media.
(bag/mae)