Pemasukan Huawei selama Q1 2019 disebut akan bertambah 30% meskipun mereka ‘diserang’ oleh Amerika Serikat.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (24/7/2019), peningkatan itu bisa terjadi karena Huawei mempunyai ‘tabungan’ komponen agar bisa tetap beroperasi meski dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan oleh AS.
Pertumbuhan pemasukan 30% pada Q1 2019 ini sebenarnya merupakan penurunan 39% dibanding tiga bulan pertama pada 2019. Namun pertumbuhan itu merupakan peningkatan drastis dibanding 2018.
Huawei sejauh ini bisa mendapat peningkatan pemasukan dari kontrak penjualan perangkat jaringan 5G. Perusahaan asal China itu belum mengeluarkan komentarnya mengenai kabar pertumbuhan pemasukan mereka ini.
Amerika Serikat memasukkan Huawei dalam daftar hitam ekspor mereka terkait masalah keamanan nasional. Alhasil perusahaan-perusahaan asal AS dilarang untuk menjual produknya ke Huawei tanpa izin khusus.
Namun Huawei mengaku sudah mengamankan pasokan komponen tersebut untuk beberapa bulan ke depan, sehingga dampak kebijakan pemerintah AS itu saat ini belum terasa.
Meski begitu, Juni lalu Huawei sudah menurunkan ekspektasi pemasukan mereka untuk 2019 ini. Menurut pendiri dan CEO Huawei Ren Zhengfei, mereka ternyata terdampak cukup keras dari pelarangan oleh pemerintah AS tersebut.
Simak Video “Huawei yang Masih PD Meski Terancam Dijegal ARM”