DetikCom – Fadli Zon mengklaim purnawirawan jenderal hebat ada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin lalu membeberkan mantan petinggi TNI/Polri yang berada di belakang pasangan nomor urut 01 itu.
“Ngeklaim saja. Buktinya, deklarasi kemarin kami lebih dari 1.000 orang. Ada 1.200 ya, itu jenderal semua. Mantan Kepala Staf AL, Kepala Staf AD, mantan Kapolri berapa banyak. Dari situ sudah kelihatan. Orang bodoh juga sudah tahu,” ungkap Direktur Kominfo TKN Jokowi-Ma’ruf, Dwi Badarmanto, kepada detikcom, Senin (11/2/2019).
Purnawirawan marsekal pertama ini lalu memerinci sejumlah mantan jenderal yang hadir dalam deklarasi para purnawirawan TNI/Polri kemarin di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/2). Dwi memerinci sejumlah mantan petinggi di jajaran TNI/Polri.
“Mantan bintang 4 saja ada berpuluh-puluh, kok. Gimana mereka bisa klaim ya. Itu hanya klaim mereka, bahwa realitas, kemarin itu eks KSAL ada 4. Seperti Pak Kushariadi, Bernard Kent Sondakh, Pak Marsetio,” ucapnya.
“Kapolrinya ada empat, Pak (Suroyo) Bimantoro, Da’i Bachtiar. Ada dua lagi saya lupa namanya,” tambah Dwi.
Dalam deklarasi tersebut turut hadir eks Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi. Tak hanya itu, beberapa petinggi TNI lainnya yang hadir seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi (eks Wakil Panglima TNI), Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy (eks Kasum TNI), Jenderal (TNI) Subagyo HS (eks KSAD), Mayjen (Purn) Muchdi PR (eks Danjen Kopassus).
Lalu juga ada Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi (mantan Menteri Kelautan dan Perikanan) dan Marsekal TNI (Purn) Agus Supriyatna (mantan KSAU). Dwi Badarmanto menegaskan Jokowi-Ma’ruf didukung para jenderal hebat.
“Mantan KSAU ada satu yang datang, Pak Agus Supriyatna. Sebenarnya ada tiga, tapi yang dua nggak bisa hadir. Mantan KSAD ada tiga ya kemarin, Pak Wismoyo (Arismunandar), Pak Wiranto sudah pasti, mantan Pangab juga kan, Pak Moeldoko sudah pasti. Pokoknya ada 3-4 mantan KSAD itu yang datang,” urai mantan Kadispen TNI AU tersebut.
Untuk itu, Dwi membantah pernyataan Fadli Zon. Ia menyebut Waketum Gerindra itu hanya klaim saja jenderal-jenderal yang kuat ada di barisan Prabowo-Sandiaga.
“Gimana kita nggak kuat. Itu kebiasaan orang sebelah seperti itu (mengklaim),” ucapnya.
Dwi Badarmanto juga mengomentari soal bergabungnya Muchdi PR sebagai pendukung Jokowi-Ma’ruf. Padahal partai Muchdi, Berkarya, merupakan pendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
“Dari dulu Pak Muchdi PR mendukung Pak Jokowi, apa yang diragukan lagi. Beliau tahu siapa yang harus didukung. Pak Muchdi PR orang pintar kok, pasti akan dukung orang pintar juga,” sebut Dwi.
Muchdi diketahui memang sudah mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014, meski partai tempatnya bernaung mendukung Prabowo. Menurut Dwi, kehadiran mantan pendiri Partai Gerindra tersebut akan berpengaruh bagi Jokowi-Ma’ruf.
“Pasti akan menambah kekuatan. Beliau punya follower dan pengikut, calon-calon pemilih yang akan dibawa,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Fadli Zon menyebut tak ada yang istimewa dari dukungan Muchdi PR untuk Jokowi. Menurut Wakil Ketua DPR ini, jenderal-jenderal hebat ada di kubu Prabowo.
“Nggak ngaruh. Nggak ada masalah, itu hak pribadi. Ratusan jenderal hebat ikut bergabung dengan kami,” ungkap Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/2).